Pemilu legislatif telah usai namun penghitungan suara masih terus berlangsung seiiringi dengan carut marutnya DPT dan protes dari pihak-pihak yang tidak puas baik dari partai ataupun caleg yang merasa didzolimi karena perolehan suara mereka kecil. terlepas dari dua hal tersebut mungkin yang menarik bagi saya adalah kondisi psikologis para caleg pasca pemilu, seperti yang kita ketahui dari berbagi media rumah sakit jiwa mengalami pelonjakan pasien dan kebanyakan didominasi oleh caleg-caleg yang stress ataupun menunjukkan gejala-gejala yang tidak normal, mereka syok bahkan sampai jatuh sakit dan meninggal setelah mengetahui perolehan suaranya tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Beberapa fenomena lain dari caleg yang gagal antara lain adalah dengan meminta kembali bantuan yang pernah mereka berikan sebelum pemilu,ada yang mengambil kembali tv yang sudah dipasang di pangkalan ojek, meminta kembali karpet yang telah disumbangkan, menarik buku tabungan yang telah dibagikan, mengusir warga yang sebelumnya dipebolehkan menempati tanahnya, meminta kembali peralatan musik yang disumbangkan bahkan ada yang berniat bunuh diri dan entah apa lagi keanehan caleg-caleg ini

Dari fenomena tersebut mungkin dapat kita simpulkan bahwa para caleg ini tidak siap kalah karena tidak diniati dengan tulus ikhlas untuk mengabdi, seandainyapun mereka berhasil jadi legislator apakah yang akan terjadi di negeri ini,mereka hanya akan menjadi anggota dewan abal-abal yang hanya akan menyengsarakan rakyat.

Maka bagi siapa saja yang berniat menjadi caleg pada pemilu mendatang hendaknya diniati dengan tulus ikhlas untuk mengabdi dan tentunya siap menang dan kalah tanpa harus mencari kambing hitam dari kekalahan tersebut.

jadi masih tertarik jadi caleg? siap-siap stress ya......

Continue..

Filed Under:


Beberapa hari ini aku merasa badan sakit semua,cepat capek,terasa berat dan males aja bawaanya gak dirumah gak dikantor sama aja,aku ingat-ingat ini mungkin dari kurangnya olah raga karena memang sudah sebulan aku gak pernah olah raga ya walopun cuma joging dipagi hari karena lebih senang mematikan alarm dan meneruskan mimpi yang sempat terhenti.

Dan pada akhirnya aku mendapat pencerahan dari membaca artikel sebuah majalah pinjaman dari teman kantor yang menyatakan bahwa hasil penelitian yang dipresentasikan dalam konfrensi Society for Neuroscience tahun 2001 seseorang yang rutin berolah raga joging menunjukkan kamampuan belajar dan mengingat lebih baik ketimbang mereka yang tidak joging,namun kemampuan itu akan menurun ketika tidak berolah raga lagi.Artinya kita harus mempertahankan kegiatan berolah raga tadi jika mau tetap pintar.

Joging merangsang bagian dari otak yang berurusan dengan fungsi psikologi kompleks,seperti membuat keputusan,perencanaan,berpikir dan daya ingat, tapi maaf bagian dari otak tsb aku lupa namanya ini karena efek gak pernah joging hehehe...
Masih dalam artikel tersebut dari penelitian Fernando gomes pinilla dan kawan-kawan dari university of california (UCLA) menunjukkan barwa tikus yang diberi makanan berlemak jenuh dan gula mengalami penurunan zat kimia otak Brain-derived neurotrophic factor (BDNF). Padahal zat ini membantu otak memindahkan informasi. Tikus yang kadar BDNF rendah lebih sulit mengingat jalan dalam labirin daripada tikus normal. Namun penurunan BDNF dapat diimbangi dengan berolah raga.pada tikus berolah raga selama dua bulan bisa mengembalikan kadar BDNF ke tingkat normal.Pada manusia?
coba saja.

Continue..

Filed Under: